Archive for December 2012

Untukmu Hai Ikhwan,...

~Ketika Aktivis Dakwah Jatuh Cinta~


(untukmu para ikhwan…)


samarinda, 08 Nov 09 pkl 11.300 am,siang hari yang cukup bersahabat .Untuk kamu para ikhwan mudah-mudahan bisa menjadi bahan renungan..

Aku ingin bicara atas nama Wanita, terlebih Akhwat (kalau boleh sih).Apa beda?,silahkan antum memaknainya..

========================================================================

Assalamu'alaikum..

Tolong untuk para Ikhwan (atau yg "merasa sebagai Muslim"):

Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, but itu fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi. Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. But, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan “lebih”.

Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.

Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama Ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Tolong, pahami arti Cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq. Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label: Ta’aruf.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti. “Wanita baik hanya Diperuntukkan Laki-laki baik”.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu.
Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu.
Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu.
Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu.
Jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu.

Ada beda… Persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus… Beda itu bernama “Rasa” dan “Pemaknaan”.
Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah.
Antum memang bukan Mush’ab.
Antum juga tak sekualitas Yusuf As.
Tetapi Antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova.
Karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah : Segeralah Menikah atau Jauhi Wanita dengan Puasa.

Tolong, sebelum antum memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu Pertanyaan ini dengan Jujur :

1. Setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan Cinta, antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah Pernikahan ?

2. Ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu, dengan alasan yang tidak syar’i dan terlalu duniawi ?

Kalau Jawabannya : “Ya !”

“SELAMAT”

Berarti antum lebih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib. Dia baru berani mengatakan Cinta kepada Fathimah, setelah menikah. Ali, pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas Surga…

Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon Suami kami yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk menjaga Hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan Cinta kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami. Atau antum sekarang sudah berani menjamin bahwa antum adalah calon Suami kami sebenarnya ?

Maaf, Wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai Saudara kami Tolong Jaga kami. Karena kami akan Kuat menolak rayuan Preman, but bisa jadi kami Lemah dengan Surat Cinta kalian.

Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-Nya ? Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-Nya ?

Bukan cuma saat Menikah, tetapi saat pertemuan yang juga bebas dari maksiat. Allah Maha Pencemburu, dan Dia Maha Memiliki kami.
So,,, Mintalah kepada-Nya sebelum mendatangi kami
NB : afwan, ini cuma untuk muhasabah bersama, semoga selalu dapat menjaga hati kita dalam rencana untuk menggenapkan dien tersebut dalam berkah dan ridhaNya.

wassalamu’laikum wr wb
=======================================================================


Tulisan ini saya dapatkan dari note fb seorang temen, yang dia pun share dari temennya. Jadi saya tidak tau, ini tangan ke berapa. Hehehe Meskipun dengan pembahasaan yang ‘agak gimana’ saya yakin ini representative bagi kita, terkhusus para aktivis, dalam menjaga moral.

Read more: Ketika Aktivis Jatuh Cinta http://tandagenap.com/2011/06/ketika-aktivis-jatuh-cinta




Monday, December 17, 2012
Posted by jalzae

Meningkatkan Derajat Ibadah

Mengapa Meningkatkan Derajat Ibadah Sulit????


“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Qur’an) dan dirikanlah shalat.Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Q.S Al-Ankabut:45


Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Ibadah bagi umat muslim adalah suatu bentuk ketundukan dari Hamba kepada Allah S.W.T dan menentukan akhir yang baik atau burukkah bagi setiap individu, semua amal ibadah bersifat individual dan tidak ada campur tangan orang lain kecuali untuk amal ibadah yang bersifat “fardhu kifayah” dimana jika Sekelompok Muslim lain sudah melakukanya kita boleh melakukanya lagi jika ingin lebih baik dan tidak melakukanya apabila terdesak oleh situasi, dalam Din-ul Islam ini ibadah sbagai cerminan terhadap segala amal perbuatan ,aqidah dan tingkat keimanan seorang Hamba.

Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): “Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

 Dimana ibadah inilah yang akan menjadi realisasi dari Akhlak,Cara Berpikir,Akidah seorang Muslim. Pahit getir kehidupan ini ada kalanya membuat semangat ibadah ini kendor,adakalanya juga kita berapi-api dalam berbadah, tapi namanya juga manusia, seringkali lupa dan khilaf atau bahkan mungkin keterlaluan. Manisnya ibadah adalah kunci dari semua permasalahan yang kita hadapi dalam kemalasan ibadah kita, bagaimana mendapatkanya, tentu saja mencari mengapa ibadah kita itu sulit meningkat dalam arti bahwa membuat ibadah yang berkesinambungan (istiqomah),teratur dan terkontrol dengan baik. Manisnya beribadah terhadap Allah S.W.T membuat kita rela melakukan demi mendapat rahmat dan rahimnya dengan segala cara ^^. Mari langsung cek mengapa kita sulit merasakan manisnya ibadah:

Alasan mengapa sulitnya meningkatkan derajat ibadah,


1. Iman yang makin melemah (Futur)

Futur, atau kondisi dimana melemahnya keimanan seorang karena suatu hal,bisa mengurangi kekhusuan dalam beribadah dan melunturkan keistiqomahan kita kepada Allah, ibarat Pisau tajam yang tidak diasah dan dipakai,maka ia akan berkarat dengan sendirinya. Banyak sekali akibat dari melemahnya iman , dan itu berlangsung begitu lama prosesnya seperti penyakit hingga bisa menyeret kita kepada keraguan akan Allah dan musyrik padanya ,Naudzubillah.
Untuk mengakali Futur inilah,maka kita harus membuat ibadah kita istiqomah,teratur ,dan menerapkan hemat dalam beribadah . Hemat dalam beribadah disini artinya sebagai memuncakkan kemampuan kita untuk beribadah kepada Allah dalam bentuk apapun, seperti menolong orang buta,mengasihi anak yatim dan lain-lain seperti hadits dibawah Binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan dalam beribadah. (HR. Muslim)

Dan tidak henti-hentinya mengingat surga dan nerakanya ,mengingat kebesaran-kebesaranya ,mengingat ganjaran yang akan kita dapatkan nanti ^^.


2. Lemahnya ma’rifah kepada Allah

Ma’rifahtullah atau ma’rifah kepada Allah ataupun mengenal Allah juga mempengaruhi ibadah yang sehari-hari kita lakukan, dimana hasil dari ma’rifatullah ini akan kita setorkan kepada malaikat di alam kubur nanti berupa pertanyaan :
1. Siapa Tuhanmu?
2. Siapa Nabimu?
3. Apa Agamamu?
Dan belumlah kita patut berbangga sehingga kita bisa menjawab semua pertanyaan itu, mengenal Allah diharuskan secara Totalitas , mengimaninya dengan Cara beramal dan bukan membayangkan wujud “Fisik”nya karena Fikiran kita tak akan pernah bisa membayangkan fisiknya.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (Ali ‘Imran: 190)


Cara beramal yang benar dengan mengenal Allah ada 2 :

1. Menjalankan seluruh perintahnya dan mematuhi sunnah nabinya
2. Meninggalkan segala laranganya tanpa banyak berdebat dan mengakalinya

Sehingga kita bisa menggapai “ihsan” yaitu kondisi yang merasa selalu diawasi olehNya dan karena ihsan itu sendirilah ibadah kita menjadi lebih baik dan lebih baik .

3. Dosa kecil yang sering kita tidak sadari

Dosa kecil pun menghalangi kita dalam beribadah,semisal sebuah debu yang menghalangi mata yang besar,dapat membuat mata kita membengkak merah atau iritasi . Dosa ini sama seperti dosa besar,dapat melalui dosa dari panca indera ataupun pikiran ataupun amalan yang “salah”.
Contohnya :menampakan secara tidak sengaja menampakan aurat (bagi wanita),sehingga membuat seorang laki-laki jatuh hati padanya dan mengganggunya ,kemudian lama-lamaan Syaiton menjadikanya seolah-olah benar dan berpacaran dengan tidak benar dst... Jadi diharapkanlah kita menjauhi dosa kecil maupun besar yg dapat menghalangi ibadah kita,hendaklah selalu bertaubat seperti Rasulullah yang banyak sekali waktunya untuk bertaubat .
Apalagi kita yang hanya hamba biasa tanpa bimbingan Wahyu ilahi. Hendaklah kita memperbaiki diri ini yang hina .

4. Nifaq atau ke-Munafikan 

Munāfiq atau Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: منافق, plural munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya.

Dalam Al Qur'an terminologi ini merujuk pada mereka yang tidak beriman namun berpura-pura beriman.
“ (1)Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (2)Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (3)Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. (Surah Al-Munafiqun 63:1-3)

Orang ,Munafik bukan hanya seperti hadits ... Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Tandanya orang munafik itu ada tiga, iaitu: jikalau ia berbicara berdusta, jikalau ia berjanji menyalahi dan jikalau ia dtpercaya berkhianat." (Muttafaq 'alaih)

Namun dalam bentuk nyata,3 sifat itu dapat memunculkan sifat yang lebih mengerikan,seperti malasnya beribadah,keraguan akan akidah ,sehingga bisa menjerumuskan dalam Futur.

Dari Ibnu Mas'ud r.a.,katanya: "Barangsiapa yang senang kalau menemui Allah Ta'ala besok - pada hari kiamat - dalam keadaan Muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat fardhu ini di waktu ia dipanggil untuk mendatanginya - yakni jika sudah mendengar azan, sebab sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabimu semua s.a.w. beberapa jalan petunjuk dan sesungguhnya shalat-shalat itu adalah termasuk sebahagian dari jalan-jalan petunjuk tersebut. Andaikata engkau semua sama bersembahyang dalam rumah-rumahmu sendiri sebagaimana shalatnya orang yang suka meninggalkan jamaah itu, yakni yang bersembahyang dalam rumahnya, nescayalah engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, selanjutnya jikalau engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, maka nescayalah engkau semua tersesat. Sungguh-sungguh saya telah melihat sendiri bahawa tidak ada seorang pun yang suka meninggalkan shalat-shalat - itu dengan berjamaah -melainkan ia adalah seorang munafik yang dapat dimaklumi ke-munafikannya. Sungguh ada pula seseorang itu yang didatangkan untuk menghadhiri shalat jamaah itu, ia disandarkan antara dua orang lelaki sehingga ia ditegakkan di dalam saf - kerana ia mengetahui betapa besar fadhilahnya shalat berjamaah itu." (Riwayat Muslim)


Sekian inilah yang dapat saya sampaikan . Jika ada kesalahan pastilah karena saya manusia biasa yang selalu ditmpatkan pada kesalahan dan hanya Allah yang benar dan Maha Tinggi dengan segalanya sifat-sifatnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




Sunday, December 16, 2012
Posted by jalzae

Cinta




Pembukaan




Cinta,Identik dengan sesuatu yang bisa membuat kita melayang meninggalkan dunia dan memikirkan hal yang indah-indah saja. Sayangnya kebanyakan orang mengabaikan makna dari cinta yang sebenarnya. Apa sih fungsi dari cinta itu sendiri. Banyak orang juga yang berkata bahwa “cinta itu anugerah tuhan yang patut disyukuri” . Benarkah?? Kenapa juga banyak orang mengatakan bahwa cinta itu menyakitkan??.

Bagaimana sih kita seharusnya memanage cinta itu sendiri,cinta apakah yang seharusnya kita miliki,bagaimana cinta kita bisa mengantarkan kita surgaNya,bagaimana cinta kita bukan cinta buta. Cinta erat kaitannya dengan amal/aktivitas. Amal tanpa cinta akan merusak amal yang dikerjakan, karena hanya akan menghasilkan rutinitas dan penghayatan yang semu,begitu kata pepatah, Benar segala amal harus kita lakukan dengan cinta. So,Mari Belajar Mengenal cinta ^^~



Jalan Cinta




Umunya terbagi menjadi 2 : Yaitu...

1.Sesuai Syariat

Cinta seorang mu’min lahir dari ketulusan imannya kepada Allah SWT. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya mesti diiringi nilai Islam yang benar. Kesalahan dalam mencintai Rasul akan membawa kepada taqlid yang membabi buta dan menimbulkan figuritas yang berlebihan bahkan cenderung menjadi tuhan baru.
Cinta berdasarkan syariat akan kekal, tidak saja terjadi di dunia tetapi akan berlanjut sampai di akhirat. Kasih sayang sebagai wujud dari cinta akan menghaluskan akhlaq dan melembutkan jiwa. Cinta yang sesuai syariah akan mengarahkan manusia untuk menyayangi yang lemah dan melindungi yang tua, mengajak kepada kebaikan dan menguatkan iman.

2. Tidak Sesuai Syariat

Cinta yang tidak sesuai dengan syariat berdasarkan atas keinginan syahwat. Cinta tanpa iman hanya memenuhi tuntutan syahwat semata (hawa nafsu). Cinta seperti ini tidak kekal dan biasanya bersifat materi. Cinta seperti ini hanya akan menyengsarakan manusia karena akan menggelincirkan manusia pada kehinaan dan penyesalan.
Namun satu hal perlu yang kita perhatikan adalah kecintaan pada syahwat (QS. Ali Imran (3) : 14) seperti wanita, anak, harta benda, binatang, ladang dan lain-lain dibenarkan keberadaannya oleh Allah karena kecintaan ini merupakan tabiat manusia. Oleh karena itulah agar cinta ini dapat membawa kita pada ketenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat yang perlu dilakukan ialah mengarahkan bahwa cinta ini perlu dikendalikan oleh syariat bukan dibunuh/dihilangkan. Dengan panduan syariat kecintaan yang bersifat syahwati akan menuntun pada kebahagiaan yang hakiki sedangkan tanpa syariat kecintaan syahwati ini akan membawa kesesatan dan kesengsaraan.



Tanda-Tanda Cintamu





1. Banyak mengingat yang dicintainya, (QS. Al Anfal (8) : 2)
2. Kagum
Kagum muncul karena adanya suatu kelebihan yang dilihatnya, apakah bersikap subjektif atau objektif. Kagum diawalai dengan mengenali sesuatu yang lebih dibandingkan dengan yang lain. (QS. Al Hasyr (59) : 24)
3. Ridha
Cinta menimbulkan keridhaan kepada yang dicintai apapun yang diperintahkan atau dilarang ia rela melakukannya. (QS. At Taubah (9) : 62)
4. Tadhhiyah (siap berkorban)
Cinta akan membuat kesiapan untuk berkorban demi kepentingan yang dicintainya. Ia akan membela habis-habisan sebagai wujud dari cintanya. (QS. Al Baqarah (2) : 207)
5. Takut
Ketakutan yang muncul dari cinta adalah dalam bentuk harap dan cemas berharap agar yang dicintainya ridho dan cemas bila yang dicintainya tidak ridho kepadanya. (QS. Al Anbiya (21) : 90)
6. Berharap
Cinta menumbuhkan harapan kepada yang dicintainya. (QS. Al Ahzab (33) : 80)
7. Taat
Bukti dari cinta adalah mentaati kepada yang dicintainya. (QS. An Nisaa (4) : 80)



Hadist Tentang Cinta






 “Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan golongan nabi dan syuhada, namun para nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukannya di sisi Allah. Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah tolong beritahu kami siapa mereka?” Rasulullah SAW menjawab : “mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat diantara mereka serta tidak adak hubunga harta benda yang terdapat pada mereka. Maka demi Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita”. (HR. Abu Daud)

. “Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman: “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku”. (HR. Muslim)

 “Allah SWT berfirman: “Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta- mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku”. (Hadits Qudsi)

 “Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya, ia berkata: “Kau mau kemana?” Ia menjawab: “Aku ingin mengunjungi saudaraku di desa ini. “Lalu malaikat bertanya: “Apakah kamu akan memberikan sesuatu kepada saudaramu?” Ia menjawab: “Tidak ada,  melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWT”. Malaikat berkata: “Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai orang tersebut karena-Nya”. (HR. Muslim)

“Tiga perkara, barangsiapa memilikinya memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang kepada Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakkan ke dalam api neraka”. (HR. Bukharim Muslim)

"Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, "siapa mereka itu?", "mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah 'Azzawajalla." (HR. Ahmad)

"Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan tidak memberi karena Allah. Maka ia sesungguhnya telah memperoleh kesempurnaan iman."



Kisah Kisah Cinta




Setelah kita mengetahui Bagaimana cinta yang sebenarnya, marilah kita tengok sedikit orang-orang yang sudah merasakan cinta sejati nan suci ini ^^

Rasulullah telah berhijrah, beliau mempersaudarakan antara kaum Muhajiri dan kaum Anshor, di rumah Anas bin Malik. Mereka saling memberikan hak waris setelah kematiannya, sedangkan kaum kerabatnya tidak menerima hak waris tersebut, hal ini berlaku sampai turun surat Al Anfal ayat 75.
Selain itu Rasulullah SAW juga mempersaudarakan Abdur Rahman bin Auf dan Sa’ad bin Ar-Rabi. Sa’ad bin Ar-Rabi berkata kepada Abdur Rahman : “Aku termasuk orang Anshor yang mempunyai banyak harta. Harta itu akan kubagi dua, setengah untuk anda dan setengah untuk aku, aku mempunyai dua orang isteri, lihatlah mana yang anda pandang paling menarik. Sebutkan namanya, dia akan segera aku cerai. Setelah habis masa iddahnya Anda kupersilahkan menikahinya. Abdur Rahman menjawab: “Semoga Allah memberkahi keluarga dan kekayaan Anda. Tunjukkan saja kepadaku, dimanakah pasar kota kalian?.
Kaum Anshor berkata kepada Nabi SAW, “Bagikanlah pohon kurma di antara kami dan ikhwan kami”. Beliau berkata, “Tidak”. Kaum Muhajirin berkata, “Kalian memenuhi kebutuhan kami dan kami ikut bekerja bersama kalian dalam mengurus buah itu”, kaum Anshor berkata, “Kami dengar dan taat”.
Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa kaum Anshor sangat ramah terhadap saudara mereka, kaum Muhajirin. Sangat tampak sikap rela berkorban, mengutamakan orang lain dan cinta kasih kaum Anshor. Sedangkan kaum Muhajirin sangat menghargai keikhlasan budi kaum Anshor. Mereka tidak menggunakan hal itu segai kesempatan untuk kepentingan yang bukan pada tempatnya. Mereka hanya mau menerima bantuan dari kaum Anshor sesuai dengan jerih payah yang mereka curahkan di dalam suatu pekerjaan.
Sungguh persaudaraan itu merupakan suatu kebijakan yang unik dan tepat, serta dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh kaum muslimin.


Referensi


1. Riyadhu Asholihin, Imam Nawawi
2. Shiroh Nabawiyah, Syaikh Syaffiyyur Rahman Al Mubarakfury
3. Manajemen Cinta, Abdullah Nashih Ulwan
4. Materitarbiyah.wordpress.com



Thursday, December 13, 2012
Posted by jalzae

Ikhwanul Muslimin Indonesia

Ikhwanul Muslimin (Arab:الاخوان المسلمون al-ikhwān al-muslimūn) sering hanya disebut (Arab الإخوان Al-Ikhwan) adalah salah satu jamaah dari umat Islam, mengajak dan menuntut ditegakkannya syariat Allah, hidup di bawah naungan Islam, seperti yang diturunkan Allah kepada Rasulullah saw, dan diserukan oleh para Salafus Shalih, bekerja dengannya dan untuknya, keyakinan yang bersih menghujam dalam sanubari, pemahaman yang benar yang merasuk dalam akal dan fikrah, syariah yang mengatur al-jawarih (anggota tubuh), perilaku dan politik.Di kemudian hari, gerakan Ikhwanul Muslimin tersebar ke seluruh dunia


Pergerakan Ikhwanul Muslimin di Indonesia



Ikhwanul Muslimin masuk ke Indonesia melalui jamaah haji dan kaum pendatang Arab sekitar tahun 1930. Pada zaman kemerdekaan, Agus Salim pergi ke Mesir dan mencari dukungan kemerdekaan. Waktu itu, Agus Salim menyempatkan untuk bertemu kepada sejumlah delegasi Indonesia. Templat:Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 220
Ikhwanul Muslimin memiliki peran penting dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia. Atas desakan Ikhwanul Muslimin, negara Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia, setelah dijajah oleh Belanda. Dengan demikian, lengkaplah syarat-syarat sebuah negara berdaulat bagi Republik Indonesia
Ikhwanul Muslimin kemudian semakin berkembang di Indonesia setelah Muhammad Natsir mendirikan partai yang memakai ajaran Ikhwanul Muslimin, yaitu Partai Masyumi
Partai Masyumi kemudian dibredel oleh Soekarno dan dilarang keberadaannya. Kemudian pada Pemilu tahun 1999 berdiri partai yang menggunakan nama Masyumi, yaitu Partai Masyumi Baru dan Partai Politik Islam Indonesia Masyumi (PPII Masyumi)
Selain itu berdiri juga Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan (PK) yang sebelumnya banyak dikenal dengan jamaah atau kelompok Tarbiyah. PBB mendeklarasikan partainya sebagai keluarga besar pendukung Masyumi


Sedangkan menurut Yusuf Qaradhawi, Partai Keadilan (kini berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS) merupakan perpanjangan tangan dari gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir yang mewadahi komunitas terbaik kalangan muda intelektual yang sadar akan agama, negeri, dunia, dan zamannya
Namun tulisan ulama yang kini bermukim di Qatar itu belum pernah mendapat konfirmasi dari para pengurus DPP PKS . Jika dilihat dari Piagam Deklarasi PKS dan AD/ART PKS, PKS tidak pernah menyebutkan hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin.

Selain partai-partai di atas, ada juga ormas Islam di Indonesia yang terinspirasi dari Ikhwanul Muslimin ini, paling tidak itu terlihat dari nama ormas tersebut. Ormas yang dimaksud, antara lain adalah Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) yang berafiliasi ke PPP, dan Ikhwanul Muslimin Indonesia (IMI). Parmusi saat ini diketuai oleh Bachtiar Chamsyah. Sedangkan IMI yang dideklarasikan di Depok pada tahun 2001, diketuai oleh Habib Husein Al Habsyi.





Lalu pada Pemilu tahun 2004, Partai Masyumi Baru dan PPII Masyumi tidak dapat mengikuti pemilu lagi karena tidak lolos electoral threshold. Partai Masyumi Baru bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PBB masih dapat terus mengikuti pemilu. Sedangkan PK mengikuti Pemilu 2004 setelah berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Setelah pemilu 2004, PBB hampir tidak bisa mengikuti pemilu 2009 karena tidak lolos electoral threshold. Pada akhirnya PBB bisa mengikuti pemilu 2009 sebagaimana PKS dan PPP yang masih dapat terus mengikuti pemilu 2009 karena lolos electoral threshold.




Jadi secara umum, Ikhwanul Muslimin cukup banyak memberikan inspirasi pada organisasi-organisasi di Indonesia. Namun tidak jelas mana yang benar-benar berhubungan secara resmi dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Jika diringkas, organisasi di Indonesia yang terinspirasi dari Ikhwanul Muslimin antara lain:



    1.Partai Masyumi
    2.Persaudaraan Muslimin Indonesia
    3.Partai Masyumi Baru (1998)
    4.Partai Politik Islam Indonesia Masyumi (1998)
    5.Partai Bulan Bintang (1998)
    6.Partai Keadilan (1998)
    7.Ikhwanul Muslimin Indonesia (2001)
    8.Partai Keadilan Sejahtera (2002)



Syahrir, Nazir Pamoncak, MZ Hasan bertemu Hasan Al-Banna di Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin untuk menyampaikan rasa terima kasih bangsa Indonesia atas sokongan Ikhwanul Muslimin yang kuat sekali pada kemerdekaan RI (Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 277)
H. Agus Salim, Ketua Delegasi RI, bersama H. Rasyidi menyampaikan terima kasih bangsa Indonesia kepada Syaikh Hasan Al-Banna, Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, yang kuat sekali menyokong perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sumber gambar:Hassan, M.Z. 1980. Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri. Bulan Bintang. Jakarta. Hal. 220'
Wednesday, December 12, 2012
Posted by jalzae

Mars KAMMI

KAMMI Jalan Berjuang
Mars KAMMI
Karya Cipta : Mauku


Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia 2X 
 Berjuang tegakkan ketauhidan
Untuk Kemuliaan
Berbekal ilmu iman yang mendalam
Mahasiswa Muslim Indonesia

Intelektual Masyarakat Beriman
Islam Jiwa Perjuangan
Kebatilan adalah musuh insan
Islam jalan perjuangan

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia 2X
Berjuang tegakkan kebenaran
Ciptakan Masyarakat Bermoral
Berbekal ilmu iman yang mendalam
Mahasiswa Muslim Negarawan

Perbaikan tradisi dalam berjuang
Memimpin ummat gapai kemenangan
Persaudaraan watak dalam berjuang
Solusi islam dalam perjuangan

KAMMI kan selalu Berjuang .
Posted by jalzae

Islamic Creature

Islam adalah agama yang paling sempurna,

dan Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam,tapi bagaimana kita bisa mensukseskan diri dalam Islam??

Berikut Karakteristik ang harus kita punya agar Islam menjadi penyelamat kita nantinya ,,,..



  • Iman

  • Aqidah

  • Akhlak

  • Perbuatan

  • Pemikiran

  • Manajemen Waktu

  • Manajemen Nafsu

  • Hard Skill

  • Hasil

Tuesday, December 11, 2012
Posted by jalzae

Popular Post

Followers

- Copyright © 2013 Jejak Catatan Langkah Merah Mimpi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -